Biografi Michael Cowpland ( Pendiri Corel Draw )

https://nguentenpon.blogspot.co.id
      
Michael Cowpland adalah pengusaha kelahiran Inggris, pendiri sekaligus presiden, ketua dan CEO pertama dari Corel, sebuah perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia yang berkantor di Kanada. Michael Cowpland lahir 23 April 1943. Ia menikah dengan istri pertamanya Darlene sampai tahun 1991 mereka bercerai. Mereka memiliki dua anak perempuan, Paula dan Christine. Pada tahun 1992, ia menikah dengan istri keduanya, Marlen Cowpland. 

         Dia bekerja untuk Penelitian Bell Utara (bagian dari Nortel Networks) dan kemudian Microsystems Internasional. Pada tahun 1973, Cowpland dan Matthews Terry mendirikan Mitel Networks, sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menjual sistem PBX elektronik. Di awal keberhasilan membuat keduanya menjadi jutawan. Penjualan mencapai puncaknya pada $ 250 juta, tetapi lebih-ekspansi dan pengembangan masalah melihat perusahaan dibeli oleh British Telecom. Cowpland dan Matthews meninggalkan perusahaan pada tahun 1984 di tengah perbedaan pendapat dengan pemilik.
     
      Matthews melanjutkan untuk mengembagkan Newbridge Networks sementara Cowpland meluncurkan Cowpland Research Laboratory (yang sekarang Corel) di Ottawa pada tahun 1985. Pada awalnya, perusahaan ini menjual DTP workstation, Namun tidak berhasil,dan akhirnya berhasil ketika peluncuran perangkat lunak grafis CorelDRAW pada tahun 1989.

       Dia diselidiki oleh Komisi Sekuritas Ontario (OSC) pada tahun 1999-2000 menjadi tuduhan bahwa ia telah menggunakan informasi orang dalam menjual $ 20 juta saham Corel pada $ 8 / sesaat sebelum perseroan membukukan hasil yang mengecewakan. Kedua belah pihak menetap kasus pada tahun 2003, Cowpland setuju untuk membayar $ 575.000. Setelah Cowpland diduga menjual insider di $ 8, saham Corel mencapai puncak $ 60 / sekitar November 1999, selama puncak boom Linux ketika Corel versi Desktop Linux terlihat menjadi saingan potensial untuk Microsoft Windows. Cowpland meninggalkan Corel pada Agustus 2000, dan pindah untuk membeli kontrol ZIM korporasi, database dan perusahaan konten ponsel yang terdaftar di papan pengumuman NASDAQ ( ZIMCF).


Admin :
Nama        : Rizki Indra Prasetyawan
Fb        : Rizki Indra Prasetyawan


Sumber : Wikipedia Bahasa Inggris


Kata Kunci : Biografi Michael Cowpland


Mau Copas?
     Silahkan copas namun harus diedit dan tidak boleh sama persis serta harus disertai sumber link. 
https://nguentenpon.blogspot.co.id/2015/06/biografi-michael-cowpland-pendiri-coreldraw.html 

Related Posts:

Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum Pengukuran Dan Perhitungan Sel Pembiakan Dan Pertumbuhan Mikroorganisme

https://nguentenpon.blogspot.co.id


Seperti biasa di hari Minggu saya akan membagikan artikel mengenai pendidikan yang mungkin bisa bermanfaat bagi teman-teman dan bisa bermanfaat. Artikel kali ini berupa laporan yang berjudul Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum Pengukuran Dan Perhitungan Sel Pembiakan Dan Pertumbuhan Mikroorganisme. Laporan ini dibuat oleh Viol Dhea Kharisma.Dia adalah kakak kelas saya yang sekarang sedang kuliah di jurusan biologi murni di Universitas Brawijaya Malang. Mungkin bagi teman-teman yang kuliah di jurusan biologi murni, laporan ini sangat wajib untuk dibaca dan dipraktekkan . Apabila teman-teman ingin mengcopas artikel ini tolong disertai sumbernya dan penulisnya.


--



LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN SEL PEMBIAKAN DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
Oleh :
Viol Dhea Kharisma
135090107111007
Kelompok 6A



https://nguentenpon.blogspot.co.id 



 
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015


--


Pengukuran dan Perhitungan Sel Pembiakan dan Pertumbuhan Mikroorganisme
Viol Dhea Kharisma
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya


ABSTRAK

         Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.  Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Berdasarkan dari penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya maka praktikum ini penting dilakukan agar mahasiswa mampu mengetahui kualitas fase-fase pertumbuhan bakteri/khamir dalam sistem fermentasi tertutup, menghitung secara langsung jumlah sel bakteri menggunakan hemositometer serta menentukan ukuran sel mikrobia menggunakan micrometer okuler dan micrometer obyektif. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa bakteri mengalami fase lag pada jam ke 0 sampai jam ke 2 dan dari jam ke 2 sampai jam ke 13 mengalami fase eksponensial kemudian dari jam 16 sampai jam 24 mengalami fase stasioner

Kata kunci : Bakteri, Eksponensial, Lag, Pengukuran, Perhitungan,



--


Measurement and Calculation Culturing Cells and Microorganisms Growth
Viol Dhea Kharisma
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Brawijaya


ABSTRACT

        Bacteria are a group of organisms that do not have nuclear membrane of cells. These organisms belonging to the prokaryotes and the domain size is very small (microscopic), and has a major role in life on earth. Several groups of bacteria known as the causative agent of infection and disease, while the other group to provide benefits in the field of food, medicine, and industry. Bacterial cell structure is relatively simple: without nucleus / nucleus, the cell skeleton, and other organelles such as mitochondria and chloroplasts. This is the basic difference between prokaryotic cells with more complex eukaryotic cells. Based on the explanations that have been described previously, the lab is important so that students are able to determine the quality of growth phases of bacteria / yeast fermentation in a closed system, calculate directly the number of bacterial cells using a hemocytometer and determine the size of the microbial cells using a micrometer eyepiece and objective micrometer. Based on the observations that have been made that the bacteria through a phase lag on the hour to 0 to 2 hours and from hours to 2 to 13 hours to experience the exponential phase and then from 16 hours to 24 hours experienced a stationary phase

Keywords: Bacteria, Exponential, Lag, Measurement, Calculation



--


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
        Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.  Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks (Buchanan, 2003).


    Pertumbuhan merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh semua mikroorganisme hidup. Menurut Benefield dan Randall (1980) pertumbuhan bakteri sederhana didefinisikan sebagai peningkatan jumlah mikroorganisme per unit  waktu. Kebanyakan bakteri bereproduksi dengan cara membelah diri, di mana akan terbentuk dua sel baru dari satu sel induk. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk dua sel baru tersebut dinamakan waktu generasi. Waktu generasi bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi pertumbuhan, ada yang hanya beberapa menit ada yang sampai beberapa jam. Jika bakteri ditanam dalam suatu larutan biak, maka bakteri akan terus tumbuh sampai salah satu faktor kebutuhannya mencapai minimum dan pertumbuhan menjadi terbatas. Kalau sepanjang peristiwa ini tidak terjadi tidak terjadi penambahan nutrisi atau penyaluran keluar produk–produk metabolisme, maka pertumbuhan dalam lingkungan hidup seperti ini mematuhi hukum– hukum, yang tidak hanya berlaku bagi organisme bersel tunggal saja, tetapi juga untuk organisme bersel banyak dengan pertumbuhan yang dibatasi secara genetik (Burrows, 2004).


         Berdasarkan dari penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya maka praktikum ini penting dilakukan agar mahasiswa mampu mengetahui kualitas fase-fase pertumbuhan bakteri/khamir dalam sistem fermentasi tertutup, menghitung secara langsung jumlah sel bakteri menggunakan hemositometer serta menentukan ukuran sel mikrobia menggunakan micrometer okuler dan micrometer obyektif.

1.2    Rumusan Masalah
          Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum ini adalah :
•    Bagaimana fase pertumbuhan bakteri/khamir dalam sistem fermentasi tertutup?
•    Berapa hasil atau jumlah sel bakteri yang berhasil di hitung oleh hemositometer ?

1.3    Tujuan
      Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu  mengetahui kualitas fase-fase pertumbuhan bakteri/khamir dalam sistem fermentasi tertutup, menghitung secara langsung jumlah sel bakteri menggunakan hemositometer serta menentukan ukuran sel mikrobia menggunakan micrometer okuler dan micrometer obyektif.

1.4    Manfaat
        Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah mahasiswa mampu mampu  mengetahui kualitas fase-fase pertumbuhan bakteri/khamir dalam sistem fermentasi tertutup, menghitung secara langsung jumlah sel bakteri menggunakan hemositometer serta menentukan ukuran sel mikrobia menggunakan micrometer okuler dan micrometer obyektif. Selain itu manfaat aplikatifnya yaitu mahasiswa dapat menerapkan pembuatan kurva untuk mempelajari kapan diversitas mikroorganisme meningkat dan menurun.


--


BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fase Pertumbuhan Bakteri
     Fase lag merupakan fase yang dilakukan mikroorganisme untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang baru sebelum memulai pertumbuhan. Waktu yang dibutuhkan untuk berkembang biak cukup lama, kecepatan pertumbuhan berada pada titik yang rendah mendekati nol dengan waktu generasi yang panjang. Ukuran serta kecepatan aktivitas metabolisme berada pada kondisi maksimum. Fase log akan pendek jika inokulum yang dipakai adalah bakteri pada pertumbuhan eksponensial dan media memiliki komposisi yang sama dengan media pertumbuhan sebelumnya. Inokulasi bakteri pada fase stasioner atau inokulasi ke media dengan komposisi berbeda akan menghasilkan fase lag sepuluh sampai dua puluh jam lebih lama. Fase lag mengindikasikan waktu yang diperlukan bakteri untuk mensintesis enzim yang dibutuhkan dalam metabolisme nutrisi baru. Setelah aklimatisasi sel akan mengalami fase percepatan pertumbuhan eksponensial, di mana nutrisi digunakan untuk membentuk materi sel baru. Pada tahap ini waktu yang dibutuhkan untuk berkembang biak semakin pendek dan terjadi peningkatan kecepatan pertumbuhan(Adam, 2001).


        Pada tahap fase eksponensial ini waktu yang dibutuhkan untuk berkembang biak atau waktu generasi berada pada kondisi minimal atau konstan, kecepatan pertumbuhan spesifik berada pada kondisi maksimal atau konstan. Terjadinya kondisi ini ditandai dengan nilai DNA/sel, RNA/sel, protein/sel dan kerapatan sel berada pada kondisi konstan, sedangkan untuk ukuran sel biasanya minimum. Karena kecepatan pembelahan diri relatif konstan maka tahap ini paling cocok untuk menetapkan kecepatan pembelahan diri dan kecepatan pertumbuhan. Selain dapat juga digunakan untuk mempelajari faktor – faktor lingkungan dan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme dalam menggunakan substrat(Burrows, 2004).


        Pada fase ini nutrien telah habis, konsentrasi tinggi dari hasil metabolisme yang bersifat toksik, serta mempunyai kepadatan populasi yang tinggi. Fase stasioner merupakan fase keseimbangan antara pertumbuhan dan kematian sel. Sebenarnya dalam fase ini sel berada pada tahap tidak melakukan aktivitas (suspended animation), dengan berakhirnya fase stasioner akan diikuti dengan mulainya fase kematian. Pada fase ini proses metabolisme berhenti, laju kematian meningkat dan ada kemungkinan sel – sel dihancurkan oleh pengaruh enzim yang berasal dari sel itu sendiri (autolisis). Ketika proses lisis terjadi nutrien intraselular terlepas ke dalam medium yang kemudian dapat digunakan oleh mikroorganisme lain yang masih hidup (Adam, 2001).

 

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.1 KurvaPertumbuhan Bakteri (Adam, 2001)



2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
    Bakteri dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembap. Jika keadaan lingkungan menjadi kering, kegiatan metabolismenya terhenti. Dalam keadaan ini bakteri akan membentuk spora yang dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Sel bakteri mempunyai tekanan osmosis tertentu, sehingga menghendaki lingkungan yang tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis sel (isotonis). Jika sel bakteri berada pada lingkungan yang hipertonis (misalnya dalam larutan gula/garam yang pekat) pertumbuhannya akan terhambat karena dapat menyebabkan plasmolisis, yaitu terlepasnya membran sel dari dinding sel (Burrows, 2004).


     Namun demikian beberapa jenis bakteri diketahui dapat menyesuaikan diri terhadap kadar garam atau kadar gula yang tinggi. Bakteri yang dapat hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi disebut bakteri halofil, misalnya Halobacterium. Setiap jenis bakteri menghendaki pH tertentu untuk dapat tumbuh optimum. Hal ini berkaitan dengan batas pH bagi kerja enzim. Derajat keasaman di luar batas nilai optimum menyebabkan kerusakan pada enzim, sehingga metabolisme sel terganggu (Cappuccino, 2000).


     Beberapa jenis bakteri dapat hidup dengan baik pada pH tinggi (lingkungan bersifat basa) maupun pada pH rendah (lingkungan bersifat asam), namun kebanyakan bakteri memerlukan pH antara 6,5 – 7,5. Thiobacillus ferrooxidans dapat tumbuh dengan baik pada pH 1,3.Pada umumnya radiasi cahaya menyebabkan kerusakan pada bakteri nonfotosintetik. Cahaya dengan panjang gelombang yang pendek jika dipaparkan pada bakteri akan menyebabkan ionisasi komponen sel yang dapat berakibat pada kematian. Oleh karena itu energi radiasi dari sinar X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet banyak digunakan untuk sterilisasi bahan makanan. Beberapa bahan kimia seperti antibiotik dan desinfektan dapat merusak dan mematikan sel bakteri, sehingga keberadaan bahan kimia dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Cappuccino, 2000).



--


BAB III METODE PRAKTIKUM



3.1 Waktu dan Tempat
    Praktikum dengan judul “Pengukuran dan Perhitungan Sel Pembiakan dan Pertumbuhan Mikroorganisme “ yang dilaksanakan pada tanggal 7  Mei 2015 hari Kamis pada pukul 07.00-10.15 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.

3.2 Pembuatan Kurva Pertumbuhan
   Pertama biakan miring yang telah diremajakan diinkubasi sehari pada suhu ruang kemudian diinokulasikan 1 ose kultur ke dalam 20 ml media NB (stock kultur) ke dalam 40 ml media NB (10% inoculum) (stock inoculum) kemudian diinkubasi selama sehari pada suhu ruang, dan diinokulasikan 10% stock inoculum ke dalam 350 ml media NB kemudian  diambil 10 ml kultur setiap 4 jam sekali sampai mencapai fase stasioner.

3.3 Pengukuran Sel Mikroba
    Pertama, micrometer obyektif diamati dengan perbesaran sedang, kemudian dilengkapi lensa okuler dengan micrometer okuler lalu diamati lagi micrometer obyektif dan lensa okuler diputar kedudukannya sehingga skala micrometer okuler sejajar atau berhimpit dengan skala micrometer obyektif. Lalu ditentukan garis skala micrometer okuler dan obyektif yang berhimpit kemudian ditentukan lagi garis skala kedua micrometer tersebut yang berhimpit lagi.

3.4 Cara Perhitungan Sel dengan Hemositometer
   Pertama, permukaan hemositometer dibersihkan dengan kertas lensa yang telah dibasahi dengan akuades lalu suspense sel bakteri/khamir dikocok dengan menggunakan pipet tetes dan diambil sebanyak kurang lebih 0,5 ml kemudian ujung pipet tetes yang telah berisi suspense khamir  ditaruh pada tepi kaca penutup di sisi ruang hitung kemudian dialirkan suspense secara perlahan sampai memenuhi seluruh ruang hitung, diamati dengan menggunakan mikroskop perbesaran 400x dan dihitung jumlah sel pada kotak dan dilakukan untuk lima kotak untuk mendapatkan rata-rata jumlah sel dalam setiap kotak.
3.3 Pengukuran  Nilai Absorbansi Massa Sel dengan Spektrofotometer
Pertama jam pengamatan diambil, sebanyak 10 ml suspense kultur dimasukkan ke dalam botol film lalu ditetesi sejumlah formalin untuk menghentikan pertumbuhan lalu nilai absorbansi diukur pada panjang gelombang tertentu dengan spektrofotometer lalu dihitung jumlah sel dari nilai persamaan regresi linier kurva standar yang telah dibuat kemudian digambar bentuk kurvanya dan ditentukan waktu generasi dan fase logaritmik.


--


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil
4.1.1 Data Hasil Pengamatan

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 4.1 Kurva Standar Kelompok 6


https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 4.2 Kurva Pertumbuhan Hasil Pengamatan


4.1.2 Interpretasi Data
    Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa bakteri mengalami fase lag pada jam ke 0 sampai jam ke 2 dan dari jam ke 2 sampai jam ke 13 mengalami fase eksponensial kemudian dari jam 16 sampai jam 24 mengalami fase stasioner. Fase lag Merupakan periode penyesuaian diri bakteri terhadap lingkungan dan lamanya mulai dari satu jam hingga beberapa hari. Lama waktu ini tergantung pada macam bakteri, umur biakan, dan nutrien yang terdapat dalam medium yang disediakan. Pada fase ini bakteri beradaptasi dengan lingkungan, belum mampu mengadakan pembiakan, terapi metabolisme sel bakteri meningkat dan terjadi perbesaran ukuran sel bakteri. Pada fase eksponesial merupakan periode pembiakan yang cepat dan merupakan periode yang didalamnya dapat teramati ciri khas sel-sel yang aktif. Selama fase ini pembiakan bakteri berlangsung cepat, sel-sel membelah dan jumlahnya meningkat secara logaritma sesuai dengan pertambahan waktu, beberapa bakteri pada fase ini biasanya menghasilkan senyawa metabolit primer, seperti karbohidrat dan protein. Pada kurva, fase ini ditandai dengan adanya garis lurus pada plot jumlah sel terhadap waktu (Colome, 2001).


4.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
.  Jika keadaan lingkungan menjadi kering, kegiatan metabolismenya terhenti. Dalam keadaan ini bakteri akan membentuk spora yang dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Sel bakteri mempunyai tekanan osmosis tertentu, sehingga menghendaki lingkungan yang tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis sel (isotonis). Jika sel bakteri berada pada lingkungan yang hipertonis (misalnya dalam larutan gula/garam yang pekat) pertumbuhannya akan terhambat karena dapat menyebabkan plasmolisis, yaitu terlepasnya membran sel dari dinding sel (Colome, 2001).
Namun demikian beberapa jenis bakteri diketahui dapat menyesuaikan diri terhadap kadar garam atau kadar gula yang tinggi. Bakteri yang dapat hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi disebut bakteri halofil, misalnya Halobacterium. Setiap jenis bakteri menghendaki pH tertentu untuk dapat tumbuh optimum. Hal ini berkaitan dengan batas pH bagi kerja enzim. Derajat keasaman di luar batas nilai optimum menyebabkan kerusakan pada enzim, sehingga metabolisme sel terganggu (Cappuccino, 2000).

     Beberapa jenis bakteri dapat hidup dengan baik pada pH tinggi (lingkungan bersifat basa) maupun pada pH rendah (lingkungan bersifat asam), namun kebanyakan bakteri memerlukan pH antara 6,5 – 7,5. Thiobacillus ferrooxidans dapat tumbuh dengan baik pada pH 1,3.Pada umumnya radiasi cahaya menyebabkan kerusakan pada bakteri nonfotosintetik. Cahaya dengan panjang gelombang yang pendek jika dipaparkan pada bakteri akan menyebabkan ionisasi komponen sel yang dapat berakibat pada kematian. Oleh karena itu energi radiasi dari sinar X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet banyak digunakan untuk sterilisasi bahan makanan. Beberapa bahan kimia seperti antibiotik dan desinfektan dapat merusak dan mematikan sel bakteri, sehingga keberadaan bahan kimia dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Fardiaz, 2002).
--

BAB V
PENUTUP 
5.1 Kesimpulan
    Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan bahwa pada hasil pengamatan bakteri mengalami fase lag dan eksponensial berdasarkan jumlah bakteri yang di hitung, bakteri mengalami kedua fase tersebut saat jam ke 2 sampai ke 13 untuk fase lag dan dari jam 16 sampai 24 untuk fase eksponensial.

5.2 Saran
    Perlu dijelaskan kembali mengenai pada saat jam berapa fase-fase lag, log, stasioner, serta kematian berlangsung.

--

DAFTAR PUSTAKA

Adam,MR.2001. Microbiology of Fermented Food .Elsivier Applied Science Publisher,Ltd. New York.

Buchanan,RE. & Gibbons,NE.2003.  Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. The William & Wilkins Company Baltimore.USA.

Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert. 2004. Texbook of Microbiology. W.B. Saunders Company. Philadelphia.

Cappuccino,JG.& Sherman,N. 2000. Microbiology: A Laboratory Manual. The Benjamin/Cummings Publishing Company,Inc. California.

Colome,JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. West Publishing  Company.New York.

Cowan,ST. 2004.  Manual for the Identification of Medical Fungi. Cambridge University Press. London.

Fardiaz,Srikandi.2002. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta

Lim,D. 2006. Microbiology. McGraw-Hill. New York.

Prescott, L.M. 2003. Microbiology. Mc Graw Hill. New York.

Ratna, Siri .2012. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur dasar Laboratorium. PT Gramedia,Jakarta.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta. 

--



LAMPIRAN


https://nguentenpon.blogspot.co.id
Kurva Kelompok 8A


https://nguentenpon.blogspot.co.id
Kurva Standar Isolat F2B1 kelompok 3


https://nguentenpon.blogspot.co.id
https://nguentenpon.blogspot.co.id
Kurva Pertumbuhan Isolat F2B1 kelompok 3


--



       Teman-teman juga bisa mendownload file berupa Ms.word di sini


    Sekian artikel dari nguentenpon blog ,semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman.Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan tinggalkan di kotak komentar atau kontak dengan penulisnya.Terima kasih dan sampai jumpa.


Penulis :
Nama : Viol Dhea Kharisma
Facebook : Viol Dhea Kharisma


Admin :
Nama : Rizki Indra Prasetyawan
Fb : Rizky Indra Prasetyawan


Kata Kunci : Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum Pengukuran Dan Perhitungan Sel Pembiakan Dan Pertumbuhan Mikroorganisme


Mau Copas?
     Silahkan copas namun harus diedit dan tidak boleh sama persis serta harus disertai sumber link.
https://nguentenpon.blogspot.co.id/2015/06/laporan-praktikum-mikrobiologi-umum-pengukuran-dan-perhitungan-sel-pembiakan-dan-pertumbuhan-mikroorganisme.html

Related Posts:

5 Manfaat Desain Grafis Bagi Seorang Blogger

https://nguentenpon.blogspot.co.id

Berjumpa lagi dengan saya di NguentenPon™. Kali ini saya akan memposting artikel yang mungkin sangat berguna bagi teman-teman blogger yaitu 5 Manfaat Desain Grafis Bagi Seorang Blogger. Sebelum membahas artikel ini, saya sangat senang akhirnya header di NguentenPon™ telah terisi dengan banner buatan saya sendiri, yah mungkin masih jelek tapi tidak apa-apa, mungkin dilain hari bisa diganti dengan banner yang lebih bagus. 

      Mendengar kata “Desain Grafis” pasti teman-teman blogger teringat dengan aplikasi Photoshop,Corel Draw, Adobe Flash dll. Sebagai seorang blogger, mau tidak mau, kita harus membuat sebuah karya desain grafis untuk membuat banner (iklan,header,Link dll) ,gambar postingan dll. Untuk itu teman-teman setidaknya harus bisa menguasai salah satu aplikasi desain grafis, kalau belum menguasai teman-teman bisa belajar dari teman atau saudara yang handal dalam bidang desain grafis. Manfaat dari sebuah karya desain grafis bagi seorang blogger sangatlah banyak dan menguntungkan. Tetapi kali ini saya akan meringkasnya agar teman-teman bisa mengerti dan bisa menerapkan. Berikut ini 5 Manfaat Desain Grafis Bagi Seorang Blogger.



1)    Media Promosi  



  Dengan adanya media sosial yang bertebaran dimana-mana seperti facebook,twitter,instagram dll, kita sebagai seorang blogger semakin dimudahkan untuk mempromosikan blog dan artikel-artikel buatan kita sendiri. Tidak hanya itu karya desain grafis yang kita buat juga berperan penting dalam mempromosikan blog, semakin bagus dan unik maka akan menarik minat pengunjung media sosial untuk melihat blog kita. Google juga sangat menghargai karya yang kita buat dengan meletakkan karya yang kita buat di fitur image. Kalau bisa sih kita membuat karya desain grafis sendiri bukan jiplak ^_^. 

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Media Promosi


2)    Media Bisnis


 
      Kalau bisa dibuat promosi,otomatis karya desain grafis bisa dibuat untuk bisnis.Kalau berbicara mengenai “Bisnis” pasti teman-teman blogger sudah melakukannya sekarang dengan menjadi publisher dari website penyedia iklan seperti iklanblogger.com,adsensecamp.com,kliksaya.com dll. Teman-teman blogger juga membuat karya desain grafis sendiri berupa banner flash untuk jasa iklan di blog. Disamping itu teman-teman blogger juga bisa membuka lapak sendiri seperti jasa pembuatan banner blog,banner iklan dll. Lumayanlah buat tambahan keuangan belum ditambah keuntungan dari iklan...wah wah kaya mendadak hhe


https://nguentenpon.blogspot.co.id
Media Bisnis



3)    Media Pemercantik Blog


 
     Dengan template blog saja sudah bagus,apalagi kalau ditambah dengan banner dan gambar postingan yang unik dan keren, jadi semakin betah pengunjung melihat blog kita. Penyesuaian gambar banner dengan template juga harus dipikirkan karena biasanya terlalu besar atau terlalu kecil. Dengan ilmu desain grafis kita bisa melakukan apa saja untuk mempercantik blog.

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Media Pemercantik Blog



4)    Media Double Skill 


 
     Kemampuan teman-teman blogger dalam bidang HTML atau karya tulis sudah pasti  tidak diragukan lagi. Namun ada kemampuan/skill yang harus dikuasai teman-teman blogger yaitu Desain Grafis. Seperti yang saya bilang di awal tadi, “mau tidak mau kita harus membuat sebuah karya desain grafis untuk membuat banner (iklan,header,Link dll) ,gambar postingan dll”. Apabila kita sudah mampu menguasai HTML,Desain grafis,karya tulis dll, wah peluang bisnis terbuka lebar tuh hhe ^_^ 



Media Double Skill




5)    Media Edukasi


 
       Sebagai seorang blogger, pasti kita memberikan nilai-nilai edukasi di setiap postingan yang kita buat. Nilai- nilai edukasi ini juga bisa dishare menggunakan media gambar yang unik agar para pembaca bisa mengerti maksud nilai-nilai edukasi tersebut dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti ajakan untuk menjaga lingkungan,antinarkoba dll.


      Seperti itulah 5 manfaat desain grafis bagi seorang blogger. Kalau saya sendiri sih sering menggunakan Corel Draw dan Photoshop dalam membuat gambar postingan di blog, kalau teman-teman sudah bisa menguasai desain grafis apa belum nih? Apabila ada yang kurang atau ada saran dari teman-teman blogger,silahkan ditambahkan di kotak komentar. Simak artikel lainnya di NguentenPon™ . Terimakasih dan sampai jumpa ^_^


 

Penulis :
Nama    : Rizki Indra Prasetyawan
Fb    : Rizki Indra Prasetyawan



Kata Kunci : Manfaat Desain Grafis Bagi Seorang Blogger

Mau Copas?
     Silahkan copas namun harus diedit dan tidak boleh sama persis serta harus disertai sumber link.
https://nguentenpon.blogspot.co.id/2015/06/5-manfaat-desain-grafis-bagi-seorang-blogger.html

Related Posts:

Cara Cek Kondisi Harddisk dengan HD Tune Pro 5

Cara Cek Kondisi Harddisk dengan HD Tune Pro 5 - Pada Kesempatan kali ini Tipilkom Info akan berbagi software Yang bernama HD Tune, Software ini berfungsi untuk Mengecek kondisi hardisk dalam kondisi Sehat atau bad sector.

Apa itu bad sector pada harddisk? Bad sector pada harddisk adalah keadaan dimana satu sektor dalam harddisk mengalami kerusakan sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk tempat penyimpanan, penyebab terjadinya bad sector yaitu adanya kerusakan luar harddisk yang bisa di sebabkan benturan dan kerusakan dalam yang bisa disebabkan oleh putusnya proses transfer data.

Nah bagi sobat yang penasaran dan ingin cek kondisi harddisk sobat silahkan download :


Cara Install :
  • Download dan extract file nya
  • Buka hasil Extract lalu jalankan "Setup"
  • Install seperti biasa, Setelah selesai
  • Buka Program HD Tune Pro
  • Masukkan serial number yang tadi sudah di download dan di extraxt, tinggal salin aja
  • Lalu sobat akan dibawa ke tampilan utama HD Tune Pro

  • Pilih Menu "Error Scan" seperti gambar dibawah 

  • Klik "Start" Untuk Memulai Dan centang opsi "Quick Scan" Jika Ingin Scan secara cepat
  • Setelah Proses Scanning selesai, Bila Hasilnya Semua kotak kecilnya berwarna "Hijau" Selamat Harddisk sobat sehat ^_^

  • Tapi bila ada kotaknya ada yang berwarna "Merah", Berarti Harddisk sobat sudah dalam keadaan tidak normal atau Bad sector, 

  • Untuk Mengatasinya sobat bisa melakukan Defragment pada harddisk sobat, walaupun tidak sepenuhnya berhasil tapi apa salahnya mencoba :D

Sekian untuk tutorial Cara Cek Kondisi Hard Disk dengan HD Tune Pro 5 Semoga Bermanfaat bagi sobat semua :)

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Related Posts:

Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum Analisis Kladogram

https://nguentenpon.blogspot.co.id

Karena ada permintaan dari sang penulis untuk mengapload laporan biologinya lagi, dengan senang hati saya menerimanya. Oke kali ini saya akan membagikan kepada teman-teman laporan praktikum mikrobiologi umum analisis kladogram. Meskipun materi ini mungkin dipelajari di tingkat mahasiswa, adik-adik SMP maupun SMA tetap bisa menjadikan artikel ini sebagai referensi tambahan untuk belajar..ya biar pemikirannya sama kaya mahasiswa Lah.hhhe..

      Apabila teman-teman ingin mengcopas artikel laporan ini , tolong disertai sumber dan penulisnya. Malu dong kalau jiplak tanpa sumber...oke langsung disimak yuk

--


LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
ANALISIS KLADOGRAM
Oleh :
Viol Dhea Kharisma
135090107111007
Kelompok 6A


https://nguentenpon.blogspot.co.id


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015


--


Analisis Kladogram
Viol Dhea Kharisma
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya

ABSTRAK

     Filogenetik merupakan kajian mengenai hubungan evolusi diantara organisme atau gen dari unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi molekuler dan teknik statistik. Dasar klasifikasi yang digunakan dalam sistem filogenetik adalah persamaan dan perbedaan sifat anatomi dan morfologi. Sistem tersebut mencerminkan urutan perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antartakson, selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan anatomi. Fenetik adalah suatu studi yang mengklasifikasikan berbagai macam organisme berdasarkan kesamaan atau kemiripan morfologi dan sifat lainnya yang bisa diobservasi tidak tergantung pada asal evolusi organisme bersangkutan. Jadi dalam studi ini, lebih ditekankan adanya proses konvergensi evolusi berdasarkan dari hal yang telah dijelaskan bahwa pentingnya dilakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui hubungan kekerabatan mikroorganisme satu dengan lainnya dengan menggunakan analisis kladogram  Berdasarkan dari hasil pengamatan dan analisis data yang telah dilakukan bahwa indeks similaritas antara  spesies  A dan B itu sekitar 70% dan spesies C dan D sekitar 84% jadi yang lebih similar atau memiliki indeks kemiripan yang paling tinggi adalah spesies C dan D berdasarkan analisis dengan menggunakan aplikasi atau program Free Tree dan Tree View, kemudian pada program analisis clad diperoleh nilai HTU I yaitu sebesar 1,00000 dan  HTU2 sebesar 0,915264 serta HTU3 sebesar 0,737288 pada spesimen Bacillus, isolat E1B1, dan E2B1. Bahwa spesies hasil dari praktikum ini memiliki kesamaan dalam hubungan kekerabatan tingkat family karena memilik indeks similaritas lebih dari 70%. Jika suatus spesies memiliki indeks similaritas yang besar maka indeksnya mencapai diatas 95%  atau  diatas 90% yang berarti spesies tersebut terletak dalam satu genus.

Kata kunci : Bacillus, CLAD, Fenetik, Filogenetik, Free Tree, Tree View


--


Analysis Cladogram
Viol Dhea Kharisma
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Brawijaya

ABSTRACT

     A phylogenetic study of the evolutionary relationships between organisms or genes from a taxonomic unit, which was studied using a combination of molecular biology and statistical techniques. Basic classification used in the phylogenetic system are similarities and differences in anatomical and morphological properties. The system reflects the sequence of development as well as the nearby kinship antartakson far, in addition to reflecting similarities and differences in morphology and anatomy. Fenetik is a study which classifies the various kinds of organisms based on similarities or morphologies and other properties that can be observed is not dependent on the origin of the evolution of the organism in question. So in this study, emphasized the convergence process of evolution is based on the case that has been explained that the importance of this lab is performed to determine the relationship of kinship with each other microorganisms using cladogram Based on the analysis of the observations and analysis of data has been done that the index of similarity between species A and B was approximately 70% and species C and D of about 84% so that more Similar or have the highest similarity index is a species C and D based on the analysis by using an application or program Free Tree and Tree View, then the program clad analysis obtained HTU I value that is equal to 1,00,000 and HTU2 of 0.915264 and 0.737288 on the specimen HTU3 of Bacillus, isolates E1B1, and E2b1. That species results from this lab has a similarity in the level of family kinship as having an index of more than 70% similarity. If some species has a great similarity index, the index reached above 95% or above 90%, which means that the species is located in one genus.

Keywords: Bacillus, Clad, Fenetik, Phylogenetic, Free Tree, Tree View


--



BAB III
 METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat 
      Praktikum dengan judul “Analisis Kladogram “ yang dilaksanakan pada tanggal 28  April 2015 hari Kamis pada pukul 11.15-15.00 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.

3.2 Program CLAD
      Pertama, tanda +/ -  diganti menjadi + saja atau – saja kemudian table di copy lalu di paste transposes pada sheet yang baru kemudian tanda – diganti dengan 0, + dengan 1 kemudian copy baris nama isolate sampai akhir karakter uji kemudian dipaste di notepad kemudian diganti nama isolate dengan ABC kemudian jarak dihapus lalu bari 1 : 04 (9 jumlah isolate) ,lalu baris 2 = 059 (jumlah bakteri) baris ketiga diberi tanda * lalu nama isolate diberi tanda petik lalu sama dengan “A” = dan seterusnya tanpa spasi kemudia diklick save file kemudian program CLAD dibuka lalu diklik open file yang ada di note pad tadi kemudia klik Construct Fenetic kemudian diklik ok lalu klik fenetic tool dan di klik AUGEN kemudian full automatic di pilih kemudiaan klik ok.

3.3 Program Free Tree dan Tree View
      Pertama, data di excel dicopy kemudian di paste transpose di sheet baru lalu dibuat satu baris dibawah nama isolate kemudian di tekan ctrl+a lalu di paste di notepad baru lalu nama isolate diubah menjadi ABCD kemudia di klik save file lalu program free tree dibuka kemudian diklik file open analysis kemudian file dipilih dan diklik open lalu di pilih distance similarity matrick dan dicentan pada UPGMA lalu di klik G local and sneath lalu di klik bootstrapping dan klik 5000 kemudian repetition count dipilh dan run diklik kemudian references tree dan copy text tepresentation di klik kemudian program tree view di buka dan pilih edit dan paste lalu klik rectangular cladogram kemudian diklik internal labels dan selesai.



--



BAB IV
 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil
4.1.1 Data

 

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 4.1 Hasil Dari Analisis Program CLAD


https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 4.2  Hasil Anlisis Menggunakan Program Free Tree dan Tree View



https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 4.3 Hasil Analisis Menggunakan Program Free Tree dan Tree View


4.1.2 Interpretasi Data
     Berdasarkan dari hasil pengamatan dan analisis data yang telah dilakukan bahwa indeks similaritas antara  spesies  A dan B itu sekitar 70% dan spesies C dan D sekitar 84% jadi yang lebih similar atau memiliki indeks kemiripan yang paling tinggi adalah spesies C dan D berdasarkan analisis dengan menggunakan aplikasi atau program Free Tree dan Tree View, kemudian pada program analisis clad diperoleh nilai HTU I yaitu sebesar 1,00000 dan  HTU2 sebesar 0,915264 serta HTU3 sebesar 0,737288 pada spesimen Bacillus, isolat E1B1, dan E2B1. Bahwa spesies hasil dari praktikum ini memiliki kesamaan dalam hubungan kekerabatan tingkat family karena memilik indeks similaritas lebih dari 70%. Jika suatus spesies memiliki indeks similaritas yang besar maka indeksnya mencapai diatas 95%  atau  diatas 90% yang berarti spesies tersebut terletak dalam satu genus.

4.1.3 Perbedaan Fenetik dan Filogenetik
      Filogenetik merupakan kajian mengenai hubungan evolusi diantara organisme atau gen dari unit taksonomi, yang dipelajari menggunakan kombinasi antara biologi molekuler dan teknik statistik. Dasar klasifikasi yang digunakan dalam sistem filogenetik adalah persamaan dan perbedaan sifat anatomi dan morfologi. Sistem tersebut mencerminkan urutan perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antartakson, selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan anatomi. Taksonomi filogenetik merupakan pengelompokan spesies atau jenis baru dengan cara analisis molekuler dan morfologi.  Jadi pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya. Terdapat dua metode pendekatan analisis dalam ilmu sistematika filogenetik yaitu fenetik dan kladistik. Filogenetik pemisahan ke dalam hubungan evolusioner (clades), berdasarkan perbandingan genom kemungkinan akan menggantikan phenotypical (phenetic) taksonomi dari prokariota().
Fenetik adalah suatu studi yang mengklasifikasikan berbagai macam organisme berdasarkan kesamaan atau kemiripan morfologi dan sifat lainnya yang bisa diobservasi tidak tergantung pada asal evolusi organisme bersangkutan. Jadi dalam studi ini, lebih ditekankan adanya proses konvergensi evolusi ().

4.1.4 Trouble Shooting
     Kesalahan yang terjadi pada praktikum dendogram ini adalah kurang teliti saat memasukkan data di note atau ada salah satu yang terhapus akibatnya output data dari program CLAD dan Tree view dan Free Tree tidak valid atau obyektif.


--


BAB V
 PENUTUP


5.1 Kesimpulan
     Berdasarkan dari hasil pengamatan dan analisis melalui program CLAD dan free tree serta tree view yang telah dilakukan bahwa spesies yang dianalisis memiliki indeks similarity diatas 70-75% berarti spesies tersebut terletak dalam satu family yang sama kemudian jika suatu spesies dikatakan memiliki indeks similarity yang tinggi jika suatu spesies indeksnya sekitar diatas 90 – 95% baru tergolong terletak dalam genus dan spesies yang sama.

5.2 Saran
    Perlu dilakukan penjelasan ulang mengenai metode analisisnya dan cara penetapan indeks similarity suatu spesies.


 --


Teman-teman bisa mendownloadnya dalam bentuk Ms Word di sini

    Sekian artikel dari NguentenPon™ ,semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman.Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan tinggalkan di kotak komentar atau kontak dengan penulisnya.Terima kasih dan sampai jumpa.



Penulis :
Nama : Viol Dhea Kharisma
Facebook : Viol Dhea Kharisma



Admin :
Nama : Rizki Indra Prasetyawan
Fb : Rizky Indra Prasetyawan


Kata Kunci : Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum Analisis Kladogram


Mau Copas?
     Silahkan copas namun harus diedit dan tidak boleh sama persis serta harus disertai sumber link.
https://nguentenpon.blogspot.co.id/2015/12/kromosom-gen-dan-dna-bagian-4-regulasi-gen.html

Related Posts:

Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum Identifikasi Bakteri Melalui Uji Biokimia

https://nguentenpon.blogspot.co.id

Hallo teman-teman , sangat senang sekali akhirnya postingan pertama di menu biologi akhirnya bisa terpublish. Kali ini saya akan membagikan laporan praktikum mikrobiologi umum identifikasi bakteri melalui uji biokimia karya dari teman saya Viol Dhea Kharisma.Dia adalah kakak kelas saya yang sekarang sedang kuliah di jurusan biologi murni di Universitas Brawijaya Malang. Mungkin bagi teman-teman yang kuliah di jurusan biologi murni, laporan ini sangat wajib untuk dibaca dan dipraktekkan . Apabila teman-teman ingin mengcopas artikel ini tolong disertai sumbernya dan penulisnya. 


LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
IDENTIFIKASI BAKTERI MELALUI UJI BIOKIMIA
Oleh :
Viol Dhea Kharisma
135090107111007
Kelompok 6A


https://nguentenpon.blogspot.co.id






LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015



--





Identifikasi Bakteri Melalui Uji Biokimia
Viol Dhea Kharisma
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya

ABSTRAK

        Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.  Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu  mengetahui, teknik melakukan identifikasi dan karakterisasi bakteri melalui uji biokimia. Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah mahasiswa biologi mampu melakukan melakukan identifikasi dan karakterisasi bakteri melalui uji biokimia. Selain itu uji biokimia ini dapat digunakan untuk mencari bakteri yang mampu menguraikan misalnya limbah urea, nitrat, asam-asam kuat dan basa kuat hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang industri sebagai pengolahan limbah yang dihasilkan oleh pabrik. Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah di dapatkan bahwa dalam uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dapat dilihat bahwa tiap jenis bakteri dapat mengekspresikan atau menunjukkan karakternya tersendiri jika dilakukan berbagai macam uji misalnya dalam uji reduksi nitrat yang menghasilkan warna merah dan terbentuknya gumpalan jadi bakteri tersebut dapat mereduksi nitrat.

Kata kunci : Bakteri, Identifikasi Bakteri, Organisme, Uji Biokimia


--


Identification of Bacteria Through Biochemistry Test
Viol Dhea Kharisma
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Brawijaya

ABSTRACT

       Bacteria are a group of organisms that do not have a cell nucleus membrane. These organisms belong to the domain of prokaryotes and are very small (microscopic), and has a major role in life on earth. Some group of bacteria known as the causative agent of infection and disease, while the other group can provide benefits in the field of food, medicine, and industry. Bacterial cell structure is relatively simple: without nucleus / nucleus of the cell, the cell skeleton, and other organelles such as mitochondria and chloroplasts. This is the basic difference between prokaryotic cells with more complex eukaryotic cells. Biochemical test is a test used to determine the species previously unknown bacteria. Each germ has different biochemical properties that stage biochemical test is very helpful process of identification. Practicum is intended that the student is able to determine, the identification and characterization techniques of bacteria through biochemical tests. The benefits that can be taken in this lab is capable of doing biology student identification and characterization of bacteria through biochemical tests. In addition, biochemical tests can be used to look for bacteria capable decompose wastes such as urea, nitrate, strong acids and strong bases that can be used in the industrial field as generated by the wastewater treatment plant. Based on lab results that have been in get that in a biochemical test used to identify bacteria can be seen that each type of bacteria able to express or show their own character if done various tests for example in nitrate reduction test that produces a red color and the formation of clots so the bacteria can reducing nitrate.

Keywords: Bacteria, Bacterial Identification, Organisms, Biochemistry Test


--


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
        Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.  Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks (Colome, 2001).
      Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Setelah sampel diinokulasikan pada media differensial atau selektif, kemudian koloni kuman diinokulasikan pada media uji biokimia. Ada 12 jenis uji yang sering digunakan dalam uji biokimia walaupun sebenarnya masih banyak lagi media yang dapat digunakan (Adam, 2001). Pentingnya dilakukan praktikum ini adalah untuk melakukan teknik identifikasi dan karakterisasi jenis bakteri melalui uji biokimia.

1.2    Rumusan Masalah
      Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum ini adalah :
•    Bagaimana cara melakukan identifikasi bakteri melalui uji biokimia?
•    Jenis bakteri apakah yang terkarakterisasi dalam uji biokimia yang di lakukan dalam praktikum ini ?

1.3    Tujuan
    Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu  mengetahui, teknik melakukan identifikasi dan karakterisasi bakteri melalui uji biokimia.

1.4    Manfaat
     Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah mahasiswa biologi mampu melakukan melakukan identifikasi dan karakterisasi bakteri melalui uji biokimia. Selain itu uji biokimia ini dapat digunakan untuk mencari bakteri yang mampu menguraikan misalnya limbah urea, nitrat, asam-asam kuat dan basa kuat hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang industri sebagai pengolahan limbah yang dihasilkan oleh pabrik.


--


BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Uji Biokimia Bakteri
    Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui sifat - sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan metabolisme sel, yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan selular, seperti pergerakan. Suatu bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasarkan sifat-sifat morfologinya saja, sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Ciri fisiologi ataupun biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tidak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pegamatan fisiologis yang memadai mengenai kandungan organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakterisasi dan klasifikasi sebagian mikroorganisme seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik maupun biokimia.  Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang memproduksi tipe metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).

2.2 Uji Indol
     Media yang dipakai adalah pepton 1%. Uji indol digunakan untuk mengetahui apakah kuman mempunyai enzim triptophanase sehingga kuman tersebut mampu mengoksidasi asam amino triptophan membentuk indol. Adanya indol dapat diketahui dengan penambahan reagen Ehrlich/Kovac’s yang berisi paradimetil amino bensaldehid. Interpretasi hasil : negatif (-) : Tidak terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon. Positif (+) : Terbentuk lapisan cincin berwarna merah pada permukaan biakan, artinya bakteri ini membentuk indol dari triptophan sebagai sumber karbon(Cowan, 2004).

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.1 Uji Indol (Ratna, 2012)


2.3 Uji MR
    Media yang digunakan adalah pepton glukosa phosphat. Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya fermentasi asam campuran (metilen glikon). Interpretasi hasil : negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambah methyl red 1%. Positif (+) : Terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan methyl red 1%. Artinya bakteri menghasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam media MR (Cowan, 2004).
 

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.2 Uji MR (Ratna, 2012)



2.4 Uji VP
    Media yang dipakai adalah pepton glukosa phosphat. Uji ini digunakan untuk mengetahui pembentukan asetil metil karbinol (asetoin) dari hasil fermentasi glukosa. Interpretasi hasil : negatif (-) : tidak terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan a naphtol 5% dan KOH 40%. Positif (+) : terjadi perubahan warna media menjadi merah setelah ditambahkan a naphtol 5% dan KOH 40%, artinya hasil akhir fermentasi bakteri adalah asetil metil  karbinol (asetoin) (Colome, 2001).

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.3 Uji VP (Ratna, 2012)


2.5 Uji Citrat
      Media yang dipakai adalah Simons citrat. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah kuman menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. Pada media Simons citrat berisi indikator BTB (Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber karbon maka media berubah menjadi basa dan berubah warna menjadi biru. Interpretasi hasil : negatif (-) : tidak terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permease yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam sel. Sehingga kuman tidak menggunakan citra  sebagai salah satu/satu-satunya sumber karbon. Positif (+) : terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru, artinya kuman menggunakan citrat sebagai salah satu/satu-satunya sumber karbon (Ratna, 2012).
 

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.4 Uji Citrat (Ratna, 2012)


2.6 Uji Motilitas
      Media yang dipakai adalah media yang bersifat semi solid dengan kandungan agar-agar 0,2-0,4%. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui gerak kuman, bisa memakai media MO (Motilitas Ornitin) atau SIM (Sulfida Indol Motility). Pada media SIM selain untuk melihat motilitas bisa juga untuk test indol dan pembentukan H2S. Interpretasi hasil : negatif (-) : terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar hanya pada bekas tusukan  inokulasi. Positif (+) : terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi. Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memiliki flagel (Burrows, 2004).


2.7 Uji Urenase
    Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah kuman mempunyai enzim urease yang dapat menguraikan urea membentuk amoniak. Media urea berisi indikator phenol red. Interpretasi hasil : negatif (-) : tidak terjadi perubahan warna media menjadi pink/merah jambu, artinya kuman tidak memecah urea membentuk amoniak. Positif (+) : tidak terjadi perubahan warna media menjadi pink/merah jambu, artinya kuman memecah urea membentuk amoniak (Lim, 2006).

 
https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.5 Uji Urenase (Ratna, 2012)



2.8 Uji TSA (Triple Sugar Iron Agar)
   Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan kuman untuk memfermentasikan karbohidrat. Pada media TSIA berisi 3 macam karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa. Indikatornya adalah phenol red yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana asam. Glukosa berada di dasar media sedangkan laktosa dan sukrosa berada di bagian lereng. Selain menggunakan media TSIA dapat pula digunakan media KIA (Kligers Iron Agar), bedanya adalah pada media KIA hanya berisi 2 macam karbohidrat yaitu glukosa dan laktosa. Interpretasi hasil : hanya memfermentasi glukosa : Bila pada dasar (butt) media berwarna kuning (bersifat asam) dan lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) ? Al/Ac atau K/A. Memfermentasi semua karbohidrat : bila pada dasar (butt) media berwarna kuning (bersifat asam) dan lereng (slant) berwarna kuning (bersifat asam) ? Ac/Ac atau A/A. Tidak memfermentasi semua karbohidrat : bila pada dasar (butt) media berwarna merah (bersifat basa) dan lereng (slant) berwarna merah (bersifat basa) ? Al/Al atau K/K. Fermentasi pada TSIA juga disertai dengan pembentukan gas CO2 yang dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya agar. Media TSIA juga dapat digunakan untuk mengetahui pembentukan H2S yaitu melihat apakah kuman memfermentasi metionin dan sistein (Asam amino yang mempunyai gugus S). Pada media TSIA terdapat asam amino metionin dan sistein, jika kuman memfermentasi kedua asam amino ini maka gugus S akan keluar dan gugus S akan bergabung dengan H2O membentuk H2S. Selanjutnya H2S bergabung dengan Fe2+ membentuk FeS berwarna hitam dan mengendap (Buchanan, 2003).
 

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.6 Uji TSA (Ratna, 2012)


2.9 Uji Gula-gula
     Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kuman memfermentasi masing-masing gula diatas membentuk asam. Media gula-gula ini terpisah dalam 5 tabung yang berbeda dan media yang digunakan adalah masing-masing gula dengan konsentrasi 1% dalam pepton. Masing-masing gula gula ditambahkan indikator phenol red. Interpretasi hasil : negatif (-) : tidak terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning, artinya kuman tidak memfermentasi gula .Positif (+) : terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya kuman memfermentasi gula membentuk ditandai dengan tinta pada tutup kapas yang berbeda-beda. Untuk glukosa tidak berwarna, laktosa berwarna ungu, maltosa berwarna merah, manitol berwarna hijau, dan sukrosa berwarna biru. Didalam media gula- asam, positif + gas (+g) : Terjadi perubahan warna media dari merah menjadi kuning. Artinya kuman memfermentasi gula membentuk asam dan gas. Gas yang diperhitungan minimal 10% dari tinggi tabung durham (Adam, 2001)
 

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 2.7 Uji Gula-gula (Ratna, 2012)



--

BAB III
 METODE PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat
     Praktikum dengan judul “Identifikasi Bakteri Melalui Uji Biokimia“ yang dilaksanakan pada tanggal 31  Maret 2015 hari Selasa pada pukul 11.35-15.10 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.

3.2 Fermentasi Karbohidrat
    Pertama, tabung yang berisi media karbohidrat Phenol Red yang telah disiapkan, diinokulasi dengan satu ose biakan isolate, kemudian di inkubasi pada suhu ruang selam 24 jam, lalu diamati perubahan warna indikator Phenol red dan terbentuknya gas.

3.3 Reduksi Nitrat
     Pertama, diinokulasi isolat ke dalam medium nitrat cair, kemudian diinkubasi selama 24-48 jam dalam suhu ruang, kemudian dituang setengah bagian biakan ke tabung reaksi kosong lain dan ditambahkan 2-3 tetes larutan asam sulfanilat dan 2-3 tetes larutan naftilamin.

3.4 Uji Oksidase
    Pertama, bakteri dalam cawan tersebut digenangi oleh reagen uji dan diamati hasilnya. Uji positif ditandai dengan berubahnya koloni menjadi merah muda, kemudian merah tua, merah gelap dan akhirnya hitam.

3.5 Hidrolisis Protein (Protease)
     Pertama, dibagi menjadi dua pada cawan skim milk menjadi 2 bagian, masing-masing bagian digores dengan isolat yang berbeda dan dilabeli kemudian diinkubasi selam 24-48 jam dalam suhu ruangan, kemdian diamati perubahan pertumbuhan koloninya.

3.6 Produksi Katalase
     Pertama, 2 tetes hidrogen peroksida 3% diletakkan pada tengah-tengah gelas obyek bersih. Kedua, secara aseptis dipindahkan satu ose biakan ke atas larutan hidrogen peroksida dan dicampur dengan hati-hati. Reaksi dikatakan positif jika terbentuk gelembung oksigen yang menunjukkan isolat tersebut menghasilkan enzim katalse yang mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

3.7 Hidrolisis Protein yang Mengandung Sulfur : Produksi H2S

     Pertama, isolat diambil dan diatur pad arak tabung, kemudian diinokulasi isolate tersebut pada medium cair sistein Fe yang telah disiapkan dan diinkubasi 24-48 jam dalam suhu ruang dan kemudian diamati setelah diinkubasi perubahan warna dalam media tersebut. Uji dikatakan positif jika berwarna hitam kecokelatan.

3.8 Uji Sitrat Simons
    Pertama, isolat di inokulasi ke dalam media agar Sitrat Simons kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu ruang dan diamati apakah ada pertumbuhan dan terdapat perubahan warna.

3.9 Uji Motilitas
Pertama, jarum enten disterilkan kemudian disentuhkan koloni bakteri dengan ujung jarum enten, lalu enten ditusukkan ke dalam agar hingga ke dasar tabung dan diinkubasi kemudian diamati pola bakteri.


--



BAB IV
 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil
4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan

https://nguentenpon.blogspot.co.id
Gambar 4.1 Tabel Hasil Pengamatan Uji Biokimia Identifikasi Bakteri


4.1.2 Intepretasi Data
       Pada bakteri  yang menggunakan perbenihan gula-gula didapat pada media glukosa terjadi pembentukan asam yang ditandai dengan perubahan warna dari merah menjadi kuning pada media glukosa, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang diletakkan terbalik didalam tabung media artinya hasil fermentasi berbentuk gas. Sedangkan pada medium sukrosa, laktosa, maltosa dan manitol didapat tidak adanya pembentukan gas yang ditandai dengan tidak berubahnya warna pada medium dan juga tidak terjadi pembentukan gas yang ditandai dengan tidak adanya gelembung pada tabung durham (Fardiaz, 2002). Pada hasil uji dalam praktikum ini yaitu uji fermentasi karbohidrat semuanya + dan berwarna kuning namun pada laktosa tetap berwarna merah dan bersifat negatif. Pada uji metil ret menghasilkan negatif dan tetap berwarna kuning. Jika uji tersebut positif maka  yaitu adanya perubahan warna kuning keemasan menjadi warna kuning muda, hal ini menandakan bahwa bakteri membentuk asam dari fermentasi metil red. Komposisi dari medium metil red adalah media kaldu yang mengandung pepton, buffer, dan glukosa. Dari kandungan inilah bakteri mengurai metil red untuk proses metabolismenya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan medium MR untuk jenis bakteri (Cowan, 2004). Pada uji Voges-Proskauer hasilnya negatif dan ditunjukkan warnanya tetap kuning. Hal ini dikarenakan oleh bakteri membentuk basa dari fermentasi Voges-Proskauer. Komposisi dari medium Voges-Proskauer adalah media kaldu yang mengandung pepton, buffer, dan glukosa. Dari kandungan inilah mengapa bakteri tidak dapat mengurai Voges-Proskauer untuk proses metabolismenya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan medium Voges-Proskauer untuk jenis bakteri (Cappuccino, 2000). Pada uji reduksi nitrat diperoleh hasil yang positif karena terdapat gumpalan warna merah. Uji reduksi nitrat ditandai dengan terbentuknya warna merah atau merah muda setelah menambahkan reagen uji yang menunjukkan nitrat telah tereduksi menjadi nitrit (Burrows, 2004). Pada uji oksidase diperoleh hasil negative yang ditandai dengan tidak berwarna gelap. Pada uji oksidase digunakan p-amino dimethylaniline,perubahan koloni menjadi merah menujukkan tes positif sedangkan perubahan warnakoloni menjadi ungu menunjukkan tes negatif. Pada awal oksidasi suatu substratoleh jasad renik, hidrogen dipindahkan dari substrat itu oleh enzim khususyaitu dehidrogenase. Melalui kerja enzim pernafasan, kemudian atom hidrogen itudibawa ke penerima terakhir. Sebagai penerima atom H dan elektron terakhiradalah zat warna atau indikator oksidasi-reduksi. Zat warna akan tereduksi danberubah warna (Adam, 2001). Pada uji katalase didapatkan hasil yang negatif dan tidak terbentuk gelembung karena pada bakteri tidak mengandung hidrogen peroksida yang diurai oleh enzim katalase. Pada uji hidrolisis protein menghasilkan nilai + karena terbentuk zona bening. Pada uji asam aminotriptofan bersifat negatif karena berwarna tidak merah. Pada uji hidrolisis pati menghasilkan uji nilai positif karena ada zona bening, Pada uji hidrolisis pati, hasil positif ditandai dengan terbentuknya zona bening berwarna kuning disekitar daerah pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme dan tidak terjadi perubahan warna medium setelah penambahan larutan lugol. Hal ini menunjukkan amilum/pati telah terhidrolisis menjadi sakarida yang lebih sederhana(Buchanan,2003). Pada uji simmon sitrat menunjukkan hasil negatif karena warnanya tetap hijau. Media yang dipakai adalah Simons citrat. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah kuman menggunakan sitrat sebagai sumber karbon. Pada media Simons citrat berisi indikator BTB (Brom Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber karbon maka media berubah menjadi basa dan berubah warna menjadi biru. Pada uji KIA dan LIA tetap ungu dan merah hal tersebut menunjukkan bahwa hasil dari uji tersebut negatif kemudian pada uji motilitas menunjukkan pertumbuhan tidak menyebar dan hasilnya negatif dan pada uji urea menunjukkan hasil yang negatif dan tetap berwarna ungu.


--


BAB V
 PENUTUP


5.1 Kesimpulan
     Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah di dapatkan bahwa dalam uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dapat dilihat bahwa tiap jenis bakteri dapat mengekspresikan atau menunjukkan karakternya tersendiri jika dilakukan berbagai macam uji misalnya dalam uji reduksi nitrat yang menghasilkan warna merah dan terbentuknya gumpalan jadi bakteri tersebut dapat mereduksi nitrat.

5.2 Saran
    Perlu dijelaskan kembali mengenai uji-uji yang dilakukan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari karena masih belum jelas.


--


DAFTAR PUSTAKA

Adam,MR.2001. Microbiology of Fermented Food .Elsivier Applied Science Publisher,Ltd. New York. 
Buchanan,RE. & Gibbons,NE.2003.  Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. The William & Wilkins Company Baltimore.USA.

Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert. 2004. Texbook of Microbiology. W.B. Saunders Company. Philadelphia.

Cappuccino,JG.& Sherman,N. 2000. Microbiology: A Laboratory Manual. The Benjamin/Cummings Publishing Company,Inc. California.

Colome,JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. West Publishing  Company.New York.

 Cowan,ST. 2004.  Manual for the Identification of Medical Fungi. Cambridge University Press. London.

Fardiaz,Srikandi.2002. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta
Lim,D. 2006. Microbiology. McGraw-Hill. New York.
Prescott, L.M. 2003. Microbiology. Mc Graw Hill. New York.
  
Ratna, Siri .2012. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur dasar Laboratorium. PT Gramedia,Jakarta.
  
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.


--


       Teman-teman juga bisa mendownload file berupa Ms.word di sini 

     Sekian artikel dari NguentenPon™ ,semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan tinggalkan di kotak komentar atau kontak dengan penulisnya. Setiap hari minggu saya akan terus update artikel biologi stay on terus di NguentenPon™. Terima kasih dan sampai jumpa


Penulis :
Nama : Viol Dhea Kharisma
Facebook : Viol Dhea Kharisma



Admin :
Nama : Rizki Indra Prasetyawan
Fb : Rizky Indra Prasetyawan


Kata Kunci : Identifikasi Bakteri


Mau Copas?
     Silahkan copas namun harus diedit dan tidak boleh sama persis serta harus disertai sumber link.
https://nguentenpon.blogspot.co.id/2015/06/laporan-praktikum-mikrobiologi-umum-identifikasi-bakteri-melalui-uji-biokimia.html

Related Posts: