Redundant Array of Independent Disk

Redundant Array of Independent Disk


Sahabat Kabeka || RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat.

Nah itu dia Pengerian singkat dari RAID. Jika kita mengikuti silabus Kurikulum 2013 untuk SMK. Pembahasan RAID yang masuk dalam “Keandalan Memori” ini sebenarnya dibahas setelah ALU(Apa itu ALU ?? silahkan baca disini)

Lalu kenapa kabeka malah langsung mengepostkan materi simdig/simulasi digital [Cara membuat akun Gmail & Cara Membuat akun Gplus] ??

Kenapa ?? karena memang ada beberapa alasan yang membuat Kabeka sering melewati untuk memposting materi-materi tersebut.

bukan hanya RAID yang terlewati postingannya dalam blog ini, Sejarah Komputer, Keandalan Memori, Organisasi & Arsitektur Komputer, dan Pemrograman Dasar juga terlewati sebelum benar-benar mencapai materi SIMDIG..
Tapi jangan khawatir Open-mouthed smile kabeka janji akan menyajikan semua materi kelas X TKJ K13 buat sobat pengunjung setia Kabeka.Net Open-mouthed smile khususnya jurusan TKJ (biar mudah nyalin materinya :v Smile with tongue out)
Oke di stop dulu Basa Basinya,, sesuai judul,, RAID,, Disini Kabeka akan menuturkan beberapa hal berikut:
  • Pengertian RAID
  • Konsep RAID
  • Struktur RAID; dan
  • Level-level dalam RAID
oke pertama pengertiannya dahulu,, silahkan simak…

1. Pengertian RAID

RAID, apa itu?? ternyata RAID itu adalah kependekkan dari Redundant Array of Independent Disk sobat Open-mouthed smile

oke yang perlu sobat ketahui, RAID ini merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.

Kata “RAID” ini juga memiliki beberapa singkatan, yaitu berupa Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives.
Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah.
Pengertian Utama dari RAID:
  1. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
  2. RAID merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat

2. Konsep RAID

Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan “RAID Level“.
Sobat, Pada awalnya, Level yang pertama kali dikonsepkan ternyata hanya ada lima buah RAID Level .

tetapi seiring dengan berjalannya waktu(cielah:v), level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID.

RAID disini menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus.

Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut.

Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID:
  • Mirroring yaitu penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk
  • Striping yaitu pemecahan data ke beberapa hard disk
  • dan juga Teknik Fault Tolerance atau Koreksi Kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi.
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem.

Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara sekaligus.

Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja.

Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan, sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal.

Teknik Mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam larik tersebut.

Teknik Striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi.

Teknik pengecekan kesalahan / koreksi kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada.

Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator jaringan sangatlah dibutuhkan.

Larik-larik RAID modern umumnya menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan.

Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis.

Sistem lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki.
Karenanya, RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.


3. Struktur RAID

Baca Pada Postingan Selanjutnya..


4. RAID Level

Baca Pada Postingan Selanjutnya..


oke sekian,, kenapa Struktur dan Raid Level kabeka pisah ??

Alasaannya simple. agar halaman tidak terlalu panjang Open-mouthed smile dan juga sobat ga lelah scroll atas scroll bawah jika ada yang terlewat :v #untuk kelanjutannya besok yah :v

ah,, okelah akhir kata dari Kabeka :v terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa share ya sob Winking smile Salam Anak Jaringan Open-mouthed smile Sorry tulisannya berantakkan Open-mouthed smile #Lagi UAS makanya tulisannya hancur gitu :v

Related Posts:

0 Response to "Redundant Array of Independent Disk"

Post a Comment